Home »
Wisata Luar Negeri
» Wisata kontroversial di Luar Negeri
Wisata kontroversial di Luar Negeri
TEMPAT-tempat berikut ini merupakan tujuan wisata kontroversial karena memiliki cerita sejarah atau tragedi yang menyedihkan. Namun, cerita itu malah membuatnya semakin ramai dikunjungi wisatawan.
Apa sajakah lokasi wisata tersebut? Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip Travelerszone:
Kamp Konsentrasi Auschwitz, Polandia
Auschwitz adalah sebuah kompleks kamp konsentrasi atau penjara tahanan Jerman Nazi yang terdiri dari tiga kamp. Kamp ini antara lain digunakan sebagai tempat penahanan, penyiksaan, pembunuhan, dan kerja paksa. Kamp menjadi saksi terbunuhnya empat juta tahanan selama Perang Dunia II. Kini, sisa-sisa kamp dijadikan museum dan memorial untuk mengenang para korbannya.
Devil's Island, Guyana Prancis
Pulau tak terkenal yang masuk dalam wilayah Guyana Prancis ini pada 1852-1953 digunakan sebagai penjara yang menampung lebih dari 80.000 tahanan. Penjara ini memiliki kondisi sangat memprihatinkan, dan membuatnya menjadi salah satu tempat tahanan paling mematikan. Kini, lokasi bekas penjara ini dijadikan tempat wisata yang dikunjungi hampir 50.000 wisatawan setiap tahunnya.
Monumen Perdamaian Hiroshima, Jepang
Monumen Perdamaian Hiroshima atau dikenal sebagai Genbaku Dome adalah bangunan monumen yang terletak di pusat Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang. Monumen berupa sebagian gedung yang tersisa akibat ledakan bom atom merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1996. Monumen merupakan simbol harapan umat manusia untuk perdamaian dunia dan pemusnahan senjata nuklir.
Istana Potala, Tibet
Istana ini merupakan kediaman Dalai Lama hingga pada 1959 Dalai Lama ke-14 dipaksa mengungsi ke India karena Tibet berada di bawah jajahan China. Istana ini dulunya merupakan monumen suci bagi umat Budha Tibet, namun kini menjadi museum yang dijalankan oleh Pemerintah China.
The World Trade Center Site, New York, Amerika Serikat
Lokasi ini dulunya merupakan tempat berdirinya menara kembar World Trade Center sebelum dihancurkan oleh serangan teroris pada 11 September 2011. Kini, lokasi sisa bangunannya setiap hari dikunjungi ribuan wisatawan yang datang memberi penghormatan kepada korban-korban yang tewas.
0 komentar:
Post a Comment