Para ilmuwan mendapatkan temuan mengejutkan saat melakukan pemindaian di piramida yang menjadi makam Firaun Tutankhamun. Hasil pemindaian itu menunjukkan adanya dua ruangan yang tak tersentuh selama 3.000 tahun.
Menurut Menteri Kepurbakalaan Mesir, Mamdouh el-Damaty, ruangan misterius ini diduga berisi material logam ataupun organik.
Mamadouh menambahkan, ruangan misterius
ini akan dipindai kembali pada akhir bulan ini. Sebab, para peneliti
perlu mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi.
Penemuan ini setidaknya bisa menjadi
petunjuk baru bagi masa-masa kuno di Mesir yang penuh “gejolak”. Dan
sejumlah peneliti berspekulasi ruangan itu menjadi makam Ratu Nefertiti,
istri dari ayah Firaun Tutankhamun.
Sementara itu, Mamadouh juga
memperkirakan bahwa ruangan tersebut merupakan makam anggota keluarga
dari Firaun Tutankhamun. Meski demikian, dia tidak berspekulasi apakah
ruangan itu makam dari Nefertiti.
Ditemukan, Makam Permaisuri Firaun
Tim
arkeolog dari Mesir dan Prancis menemukan makam yang diduga milik
permaisuri Firaun di kawasan Luxor. Para arkeolog yakin kuburan itu
milik Ratu yang hidup pada masa Periode Ramses.
Penelitian sedang dilanjutkan untuk
menentukan nama Firaun yang dia nikahi.
Untuk diketahui, pada Periode Ramses
–Dinasti ke-19 [1314 hingga 1200 sebelum masehi] dan Dinasti ke-20 [1200
hingga 1085 sebelum masehi]– ada 11 Raja yang bergelar Ramses.
Di dalam makam yang ditemukan itu, para
arkeolog menemukan pecahan 20 patung penguburan yang bertuliskan nama
“Karomama”. Para arkeolog berharap nama itu bisa membantu mempersempit
pencarian identitas sang Ratu.
Petunjuk itu Akan membantu lebih mengetahui banyak tentang orang penting ini.
Luxor merupakan wilayah di tepi Sungai
Nil yang berada di selatan Mesir. Lokasi itu merupakan sebuah “museum
terbuka” yang banyak ditemui kuil dan makam dari Mesir kuno.
Ditemukan, Kuil Usia 3.400 Tahun Peninggalan Firaun
Sekelompok
pemuda menemukan kuil tua di bawah sebuah rumah yang terletak di
wilayah selatan Kairo, Mesir. Kuil yang ditemukan pada Rabu kemarin itu
diduga merupakan sisa-sisa peninggalan Raja Thutmosis III dan sudah
berusia 3.400 tahun. selain kuil, benda-benda lain yang ditemukan antara
lain tujuh tablet, beberapa kolom dari batu garnit berwarna pink dan
patung yang juga terbuat dari granit.
Menteri Bidang Kepurbakalaan Mesir,
Mamdouh al-Damaty, mengatakan kuil itu ditemukan oleh tujuh pria yang
tengah melakukan penggalian ilegal di Al-Badrashin, yang berjarak 40
kilometer dari Kairo. Para penggali itu menggunakan peralatan selam dan
mengelilingi kuil yang berada di dalam air tanah setelah mereka
melakukan penggalian sedalam 9 meter.
Pengalian ilegal dan penyelundupan
benda-benda purbakala di Mesir memang marak. Pencurian dan penyelundupan
benda-benda bersejarah semakin meningkat sejak 2011, sejak tergulingnya
Presiden Husni Mubarak.
Tim ahli dari kementerian kemudian
mengambil alih penggalian itu. Sementara ketujuh pria yang melakukan
penggalian secara ilegal tersebut ditahan. Namun kemudian dilepaskan
lagi karena wilayah itu belum ditetapkan sebagai peninggalan nasional.
0 komentar:
Post a Comment